Senin, 08 Agustus 2011

EPISIOTOMI


EPISIOTOMI

Definisi
          Episiotomi adalah suatu tindakan operatif berupa sayatan pada perineum meliputiselaput lendir vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum rektovaginal, otot-ototdan fascia perineum dan kulit depan perineum. Indikasi episiotomi dapat berasal dari faktor ibu maupun faktor janin.
         
Indikasi ibu antara lain adalah:
a. Primigravida umumnya 
b. Perineum kaku dan riwayat robekan perineum pada persalinan yang               lalu
c. Apabila terjadi peregangan perineum yang berlebihan misalnya pada           persalinan sungsang, persalinan dengan cunam, ekstraksi vakum dan  anak besar 
d. Arkus pubis yang sempit

Indikasi janin antara lain adalah:
a.     Sewaktu melahirkan janin prematur. Tujuannya untuk mencegah terjadinya traumayang berlebihan pada kepala janin.
b.     Sewaktu melahirkan janin letak sungsang, letak defleksi, janin besar.
c.      Pada keadaan dimana ada indikasi untuk mempersingkat kala

Kontraindikasi
Kontra indikasi episiotomi antara lain adalah:
a. Bila persalinan tidak berlangsung pervaginam 
b. Bila terdapat kondisi untuk terjadinya perdarahan yang banyak seperti penyakitkelainan darah maupun terdapatnya varises yang luas pada vulva dan vagina

Jenis Episiotomi
          Sayatan episiotomi umumnya menggunakan gunting khusus, tetapi dapat jugasayatan dilakukan dengan pisau. Berdasarkan lokasi sayatan maka dikenal 4 jenis episiotomi yaitu:

a. Episiotomi medialis.Sayatan dimulai pada garis tengah komissura posterior lurus ke bawah tetapi tidak sampai mengenai serabut sfingter ani. Keuntungan dari episiotomi medialis ini adalah
Perdarahan yang timbul dari luka episiotomi lebih sedikit oleh karena           merupakandaerah yang relatif sedikit mengandung pembuluh darah.
Sayatan bersifat simetris dan anatomis sehingga penjahitan kembali lebih mudahdan penyembuhan lebih memuaskan.


Kerugiannya adalah dapat terjadi ruptur perinei tingkat III
inkomplet (laserasim.sfingter ani) atau komplet (laserasi dinding rektum).

b. Episiotomi mediolateralisSayatan disini dimulai dari bagian belakang introitus vagina menuju ke arah belakang dan samping. Arah sayatan dapat dilakukan ke arah kanan ataupun kiri,tergantung pada kebiasaan orang yang melakukannya. Panjang sayatan kira-kira 4 cm.Sayatan disini sengaja dilakukan menjauhi otot sfingter ani untuk mencegah ruptura perinei tingkat III
.
           Perdarahan luka lebih banyak oleh karena melibatkan daerah yang banyak pembuluh darahnya. Otot-otot perineum terpotong sehingga penjahitan lukalebih sukar. Penjahitan dilakukan sedemikian rupa sehingga setelah penjahitan selesaihasilnya harus simetris.c. Episiotomi lateralisSayatan disini dilakukan ke arah lateral mulai dari kira-kira jam 3 atau 9 menurutarah jarum jam. Jenis episiotomi ini sekarang tidak dilakukan lagi, oleh karena banyak menimbulkan komplikasi. Luka sayatan dapat melebar ke arah dimana terdapat pembuluh darah pudendal interna, sehingga dapat menimbulkan perdarahan yang banyak. Selain itu parut yang terjadi dapat menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu penderita.

Insisi Schuchardt.Jenis ini merupakan variasi dari episiotomi mediolateralis, tetapi sayatannyamelengkung ke arah bawah lateral, melingkari rektum, serta sayatannya lebih lebar.

Saat Melakukan Episiotomi
          Bila episiotomi dilakukan terlalu cepat, maka perdarahan yang timbul dari lukaepisiotomi bisa terlalu banyak, sedangkan bila episiotomi dilakukan terlalu lambat makaotot-otot dasar panggul sudah sangat teregang sehingga salah satu tujuan episiotomi itusendiri tidak akan tercapai.Berdasarkan hal-hal tersebut diatas banyak penulis menganjurkan episiotomidilakukan pada saat kepala janin sudah terlihat dengan diameter 3 - 4 cm pada waktu his.Pada penggunaan cunam beberapa penulis melakukan episiotomi setelah cunamterpasang tetapi sebelum traksi dilakukan, dengan alasan bahwa bila dilakukan sebelum pemasangan, akan memperbanyak perdarahan serta memperbesar resiko perluasan lukaepisiotomi yang tidak terkontrol selama pemasangan cunam.Pada persalinan letak sungsang, episiotomi sebaiknya dilakukan sebelum bokonglahir, dengan demikian luasnya episiotomi dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
5,6,7

Penjahitan/Repair 
Luka Episiotomi
          Teknik penjahitan luka episiotomi sangat menentukan hasil penyembuhan lukaepisiotomi, bahkan lebih penting dari jenis episiotomi itu sendiri. Penjahitan biasanya . dilakukan setelah plasenta lahir, kecuali bila timbul perdarahan yang banyak dari lukaepisiotomi maka dilakukan dahulu hemostasis dengan mengklem atau mengikat pembuluh darah yang terbuka.Beberapa prinsip dalam penjahitan luka episiotomi yang harus diperhatikan adalahsebgai berikut:
 1. Penyingkapan luka episiotomi yang adekwat dengan penerangan yang baik,sehingga restorasi anatomi luka dapat dilakukan dengan baik.
2. Hemostasis yang baik dan mencegah dead space
3. Penggunaan benang jahitan yang mudah diabsorbsi
4.Pencegahan penembusan kulit oleh jahitan dan mencegah tegangan yang berlebihan.
5. Jumlah jahitan dan simpul jahitan diusahakan seminimal mungkin
6. Hati-hati agar jahitan tidak menembus rektum.
7. Untuk mencegah kerusakan jaringan, sebaiknya dipakai jarum atraumatik



episiotomi